Kopi Jantan atau peaberry, adalah kopi yang bentuknya bulat.

dalam 1 buah kopi, umumnya terdapat 2 biji/benih. bila dalam polinasi, ada 1 biji yang gagala, maka dalam 1 buah bisa terdapat 1 biji kopi, disebut kopi tunggal atau kopi jantan, atau kopi lanang.

selain penyerbukan, faktor genetika, cuaca, gizi dari tanah juga bepengaruh pada prosentase biji jantan dalam 1 pohon kopi.

umunya robusta mempunyai lebih banyak biji jantang, karna penyerbukan harus dari pohn robusta lain/Cros polination, sehingga kesukseasan dari penyerbukan lebih rendah dari arabika, yang self polination, 1 pohon arabika atau 1 kuntum bunya bisa berbuah. dan tidak bisa terjadi pada kopi Robusta.

Dalam panen kopi, kisaran 3% kopi jantan, dan kadang karena faktor di atas, bisa sampai 30%. 

PRoduktivitas kopi akan turun bila terdapat kopi jantan dengan persentasi yang banyak, karena 1 buah hanya menghasilkan 1 biji kopi.

Citarasa: Kopi Jantan mewarisi citarasa lokal/single origin/Geographical Indication. Banyak yang berpendapat bahwa kopi Jantan akak Joss/Strong, tapi perlu diketahui bila kita menyeduh kopi biasa dengan air yang lebih dikit akan hasilkan citarasa yanga sama strong dengan kopi jantan.

Kopi Jantan yg bulat umumnya perlu energi yang lebih untuk menyangrai samai ke dalam, karena jarak dari permuakan sampai inti lebih jauh dibanding dengan kopi gepeng. dan teknik atau alat sangrai perlu lebih modern dalam menyangrai kopi ini.

SElain ini ada benefit dari kopi jantan adalah bentuknya yang bula, dan adukan dalam drum sangrai lebih merata, dan hasilkan sangrai lebih serasi dibanding dengan kopi gepeng/betina.  tetapi ada resiko bila mesin sangrai tidak memenuhi kriteria energy, akan hasilakan kopi yang lebih Pahit dan asam, karena bagian luar dari biji hangus, sedangkan dalam/intinya belum matang. over roast dan under roast.

Bagaimanapun, kopi jantan ini bentuknya unik, dan masih menyimpan mistri rasa yang hanya peminum yang bisa menyukai dan mengetahuinya.